Kesalahan Pertama

Kesalahan Pertama

16 Juni -Pembacaan Alkitab hari ini diambil dari Filipi 4:2-9

2 Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan. 3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan. 4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! 5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! 6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. 7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. 8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. 9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Ayat kunci hari ini adalah dari Filipi 4:8

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Sebagai penutup, mari kita renungkan pertanyaan ini

Dapatkah Anda memikirkan sesuatu yang Anda dengar baru-baru ini yang menarik minat atau hasrat Anda, tetapi pada saat Anda memikirkannya, hal itu tidak sesuai dengan Firman Tuhan? Apakah Anda “mendengar”-nya (menerimanya tanpa pikir panjang)?, atau apakah Anda secara sadar menolak kebohongan tersebut?

Oleh:

Quote of the day

Tuhan adalah Tuhan. Karena Dia adalah Tuhan, Dia layak untuk kepercayaan dan ketaatan saya. Saya tidak akan menemukan istirahat di mana pun kecuali di dalam kehendak-Nya yang kudus.

Elisabeth Elliot