"Pak, bagaimana kita tahu bahwa pertobatan kita adalah satu pertobatan yang sejati?"
Ini adalah pertanyaan yang penting karena banyak daripada kita itu salah mengerti. Kita pikir orang yang ada di dalam gereja adalah orang yang bertobat sejati. Kita pikir bahwa orang kalau mengatakan aku sudah terima Yesus Kristus, aku sudah lahir baru, maka itu adalah satu pertobatan yang sejati.
Nah, Saudara-saudara, pertobatan yang sejati atau tidak sebenarnya secara paling dasar tergantung dari satu kata ini: Apakah dia bertumbuh atau tidak? Seperti pohon itu ada pohon yang palsu dan pohon yang asli. Pohon yang palsu tandanya apa? Bedanya apa dengan pohon yang asli? Jawabannya adalah yang satu bertumbuh, yang satu tidak bertumbuh. Yang satu bertumbuh lalu kemudian akan menghasilkan buah, yang satu tidak bertumbuh.
Nah, sekarang pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa tahu tanda-tanda apa pertumbuhan itu? Maka banyak orang mengatakan, “Oh, tanda pertumbuhan itu adalah orang itu adalah orang yang pergi ke gereja, orang yang melayani, orang yang menjadi pemimpin KTB. Benar, Saudara-saudara, itu bisa menjadi satu dari tanda pertumbuhan, tetapi itu pun harus dilihat lagi di dalamnya.
Pertobatan yang sejati atau tidak sebenarnya secara paling dasar tergantung dari satu kata ini:Apakah dia bertumbuh atau tidak?
Saya akan memberikan sesuatu yang sangat sederhana untuk membuat kita, apakah kita itu bertumbuh, kita itu memiliki iman yang sejati. Maka hal yang pertama adalah apakah ada kerinduan yang dalam untuk mengenal firman. Apakah ada kerinduan yang dalam untuk membaca firman. Suatu hari ada seseorang yang mengatakan kepada saya, “Pak Agus, sekarang saya worry sekali karena anak saya di Amerika sekarang itu sudah mulai jauh dari Tuhan. Dan kenapa, ya, Pak, ya? Dulu di gereja di Indonesia dia begitu aktif, dia ikut remaja, dia ikut pelayanan, dia pianis daripada gereja, lalu kemudian sampai di Amerika itu kemudian dia menjadi orang yang bahkan malas pergi ke gereja. Apakah betul negara itu begitu banyak daripada temptation-nya, begitu banyak orang yang jahat yang berusaha untuk mengeluarkan dia dari gereja?”
Saya katakan, “Mungkin saja, tetapi ada satu hal yang saya mau tanya terlebih dahulu, dari mana Ibu bisa tahu bahwa anak ibu adalah orang yang sungguh-sungguh lahir baru pada waktu dia ada di gereja di Indonesia?” Dan dia sangat tercengang dan kemudian dia mengatakan, “Pasti dia lahir baru.” “Darimana Anda bisa tahu?” Lalu kemudian dia mengatakan, “Dia pergi ke gereja, dia mendengarkan khotbah dengan baik, dia ikut paduan suara, dia melayani.”
Saya tanya kepada dia, “Apakah Ibu lihat di dalam kehidupannya di rumah, ketika dia sendirian, dia mencari wajah Allah? Dia merindukan untuk mengerti firman? Dia membaca Alkitabnya itu rajin, tanpa disuruh, kerena ingin untuk mengenal pribadi Allah melalui firman Tuhan?” Dan ibu itu baru sadar. Tidak. Tidak. Saudara-saudara, Saudara pergi ke gereja, Saudara pelayanan, Saudara aktif sekali pun bukan menjadi tanda sejati Saudara adalah orang bertobat.
Tanda kesejatian dari pertobatan yang sejati adalah orang itu dari mati rohani menjadi hidup, dan hidup itu artinya adalah dia yang tadinya tidak peduli tentang Allah, dia sekarang memiliki satu ketertarikan yang dalam, dia ingin mengenal pribadi Allah, dan itu adalah melalui firman-Nya. Dan hal yang lain setelah itu maka dia ingin hidup untuk menyenangkan Allah, dia makin menyadari bahwa Allah itu mengasihi dia, dia makin menyadari bahwa Allah itu memiliki rencana dalam hidupnya, maka dia ingin hidup untuk menyenangkan Allah. Dia ingin menjaga kesucian bukan karena dihukum, tetapi karena tidak ingin melukai hati Allah. Dia taat bukan karena takut hukuman, tapi karena dia tahu ini adalah jalan terbaik yang Tuhan berikan kepada dia, dan di dalam hatinya tiada kebahagiaan selain dia bisa taat kepada Tuhan. Dan makin hari makin dia bertumbuh makin bisa memfokuskan seluruh hidupnya hidup bagi Allah saja. Dan itu adalah tanda daripada pertobatan yang sejati di dalam Kristus.
Tanda kesejatian dari pertobatan yang sejati adalah orang itu dari mati rohani menjadi hidup, dan hidup itu artinya adalah dia yang tadinya tidak peduli tentang Allah, dia sekarang memiliki satu ketertarikan yang dalam, dia ingin mengenal pribadi Allah, dan itu adalah melalui firman-Nya.