Martin Luther dan 95 Tesis

Martin Luther dan 95 Tesis

Halo teman-teman, hari ini kita akan membahas seorang tokoh Reformasi Protestan yang bernama Martin Luther.

Martin Luther lahir pada 10 November 1483 di Eisleben, Jerman. Orangtua Luther berharap agar anaknya menjadi pengacara yang sukses. Tetapi Tuhan memiliki kehendak lain. Luther memutuskan untuk menjadi  seorang Biarawan. Tidak hanya itu, Luther juga terus belajar dan menjadi seorang pastor sekaligus profesor di bidang Teologi.

Di zaman Luther, pada masa pemerintahan Paus Leo X tahun 1517, Gereja Katolik melakukan praktik penjualan surat Indulgensi (Surat Penghapusan Dosa) demi mengumpulkan dana untuk merenovasi Gereja St. Peter’s Basilica di Roma. Mereka mengklaim bahwa surat Indulgensi tersebut dapat menghapuskan dosa dan menyelamatkan manusia dari hukuman api penyucian/purgatori.

Luther mengetahui bahwa ini tidak benar. Sehingga pada 31 Oktober 1517, Martin Luther memakukan disputasinya yang berjudul “Disputation on the Power and Efficacy of Indulgencies” atau yang lebih dikenal sebagai 95 Tesis di pintu gerbang gereja Wittenberg. Tesis Luther dianggap menyerang Gereja Katolik pada waktu itu.

95 Tesis Luther menejaskan bahwa: 1) Alkitab adalah otoritas tertinggi, dan 2) manusia bisa diselamatkan hanya melalui iman, bukan melalui hasil usaha sendiri.

Ketika Luther menulis tesisnya, ia sebenarnya bermaksud untuk mengutarakan pendapat melalui diskusi kaum cendekiawan dan bukan untuk melakukan pemberontakan terhadap Gereja Katolik. Waktu itu, diskursus melalui tulisan dan disputasi secara langsung lazim terjadi di kalangan cendekiawan.

Tetapi di luar dugaan, dalam waktu satu bulan, tulisan Luther telah menyebar ke seluruh Jerman. Hal ini mengakibatkan Surat Indulgensi menjadi tidak laku lagi dan Luther dianggap melawan Gereja Katolik. Momen ini juga menjadi momen penting yang memulai Reformasi Protestan.

Mari kita melihat beberapa poin dalam tesis Martin Luther:

  • Tesis no. 32: “Orang yang percaya bahwa, melalui surat pengampunan dosa, mereka dijamin mendapatkan keselamatan mereka, akan dihukum secara kekal bersama dengan guru-guru mereka.”
  • Tesis no. 36: “Setiap orang Kristen yang merasakan penyesalan yang sejati akan mendapatkan pengampunan dosa seluruhnya yang sejati dari penderitaan dan rasa bersalah, bahkan meskipun tanpa surat pengampunan dosa.”
  • Tesis no. 37: “Setiap orang Kristen sejati, entah yang hidup atau yang mati, mendapatkan bagian dalam semua berkat Kristus dan gereja yang diberikan kepadanya oleh Allah meskipun tanpa surat pengampunan dosa.”
  • Tesis no. 43: “Orang-orang Kristen harus diajar bahwa orang yang memberi kepada orang miskin, atau memberi pinjaman kepada orang yang kekurangan, berbuat lebih baik daripada jika ia membeli surat pengampunan dosa.”
  • Tesis no. 50: “Orang-orang Kristen harus diajar bahwa,jika Paus mengetahui tuntutan para pengkhotbah pengampunan dosa, ia akan lebih menyukai jika Basilika St. Petrus dibakar sampai menjadi abu, daripada dibangun dengan kulit, daging, dan tulang domba-dombanya.”
  • Tesis no. 86: “Sekali lagi: "Mengapa Paus, yang kekayaannya saat ini jauh lebih banyak daripada orang yang paling kaya di antara orang kaya, tidak membangun Basilika St. Petrus dengan uangnya sendiri, sebaliknya dengan uang dari. orang-orang percaya yang miskin?''

Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya pada bulan Juli 1520, Paus Leo X memutuskan bahwa pengajaran Luther sesat dan mengancam akan memberikan ekskomunikasi jika ia tidak menarik kembali ucapannya. Tetapi Luther dengan tegas menolak untuk menarik kembali ucapannya, dan membakar surat dari Paus yang membuatnya diekskomunikasi pada 3 Januari 1521.

500 tahun lebih sudah berlalu sejak reformasi Martin Luther, namun sekiranya kita tidak melupakan 2 pelajaran penting yang ditinggalkan oleh sang reformator, yaitu bahwa: 1) Alkitab adalah otoritas tertinggi dan 2) keselamatan hanya dapat diperoleh melalui iman.

Oleh sebab itu, saya mengajak kita semua untuk menghargai Alkitab karena Alkitab adalah Firman Allah yang sangat mulia dan juga membacanya setiap hari agar iman kita semakin kuat.

Source: HISTORY, SarapanPagi Biblika Ministry
Oleh:

Quote of the day

Tidak ada pengetahuan yang tidak dimulai dengan mengenal Tuhan.

John Calvin