Renungan bagi Kaum Muda: Kesombongan

Renungan bagi Kaum Muda: Kesombongan

Kesombongan adalah dosa yang tertua di dunia, setan, Adam dan Hawa jatuh karenanya. Dalam Yakobus 4:6 Tuhan menentang orang yang sombong, karena kesombongan adalah deklarasi pemberontakan kepada Tuhan dan akar dari dosa – dosa yang lain.

Namun anehnya, walaupun kesombongan adalah dosa yang sangat berbahaya, tidak banyak di antara kita yang menyadari dosa ini ada di dalam diri kita, atau walaupun kita menyadarinya, kita tidak memprioritaskannya dalam peperangan terhadap dosa, karena hal ini tidak selalu kasat mata, dan kita terlatih untuk menutupinya.

Seperti yang dikatakan Tuhan Yesus, kita sering melihat selumbar di mata saudara kita, tapi tidak menyadari balok yang ada di mata kita. Kesombongan membuat kita selalu melihat kesalahan orang lain, memandang rendah dan menghakimi dosa orang lain, tapi kita buta akan dosa dan kelemahan kita sendiri. Pujian orang lain terdengar seperti musik yang begitu indah di telinga kita. Kita mau orang lain mengagumi apa yang kita miliki, mulai dari gadget, pakaian, postingan di media sosial dan bukan itu saja, kita mau orang lain memuji apa yang kita lakukan dan katakan.

Kita haus perhatian dan penghormatan dari orang lain, maka dari itu kita pamer di social media, tentang kekayaan, kepintaran dan kesuksesan kita. Kita lebih suka bergaul dengan orang-orang yang kita anggap lebih layak dibanding yang lain, mungkin karena mereka lebih populer, lebih dihormati, lebih kaya, atau lebih punya koneksi.

Ini semua karena kita berusaha mencari pengakuan dari manusia dan bukan dari Tuhan.

Nah, bagaimana kita dapat melawan dan menghindar dari bahaya kesombongan?
Firman Tuhan mengatakan milikilah kerendahan hati. Di dalam 1 Petrus 5:5 dikatakan kita sebagai pemuda harus tunduk kepada orang yang lebih tua dan rendah hati seorang terhadap yang lain. Rendah hati berarti tidak menjadikan diri kita sebagai pusat, tetapi mengikuti teladan Yesus Kristus, yang menjadikan Kehendak Allah Bapa sebagai prioritas di dalam hidup dan tidak menganggap diri lebih tinggi, lebih hebat atau lebih penting dari orang lain. Yang penting bukanlah apa yang diri kita atau orang lain pikirkan tentang kita, tetapi apa yang Tuhan pikirkan tentang diri kita. Rendah hati adalah anugerah dari Tuhan, oleh sebab itu, kenakan “kerendah-hatian” setiap hari, setiap saat, seumur hidup kita karena seperti yang dikatakan di dalam Yakobus 4:6, Tuhan mengasihi orang-orang yang rendah hati.

Oleh: PH

Oleh:

Quote of the day

Sungguh benar bahwa mereka yang percaya kepada Tuhan tidak akan kecewa.

George Muller