Banyak dari orang-orang Kristen yang berpikir, jika didalam sebuah kebaktian mereka pernah mengangkat tangan, maju ke depan, menangis dan menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamatnya, maka itu artinya mereka sudah diselamatkan dan masuk surga.
Ini bukan kebenaran yang Alkitab nyatakan karena ada banyak kepalsuan yang mungkin terjadi dalam hal-hal seperti ini.
Alkitab menyatakan dalam Galatia 5:24 kalau seseorang adalah milik Kristus Yesus, maka dia akan mematikan dosa yang ada di dalam dirinya dan menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Ini prinsipnya : barangsiapa menjadi milik Kristus = True Christian = The real member of Christ, mereka adalah orang-orang yang memberi dirinya diperintah oleh Yesus Kristus dan yang memberi dirinya takluk dibawah pimpinan Roh Kudus. Orang-orang seperti ini akan memiliki 1 tanda kesejatian, yaitu proses pengudusan yang sungguh-sungguh terjadi di dalam hidupnya.
Kalau seseorang berkata “saya sudah menerima Yesus Kristus”, tapi hidupnya masih di bawah kuasa dosa, tidak mengasihi kesucian Allah, tidak mau mematikan dosa, maka semua itu adalah kebohongan. Setiap orang Kristen yang sejati harus mengalami proses pengudusan setelah proses pengakuan.
2 hal ini yang merupakan bentuk dari proses pengudusan. Yang pertama adalah mematikan dosa. Dan setelah itu, maka Roh Kudus akan membawa seluruh hati dan pikiran kita dalam proses yang progresif untuk memikirkan kehendak Allah di surga.
Perhatikan 4 arah ini. Alkitab menyatakan ini merupakan tugas-tugas penting yang Tuhan berikan kepada setiap orang Kristen yang sejati.
Kepada Tuhan, setiap manusia harus hormat.
Kepada setan, setiap manusia harus melawan.
Terhadap diri, setiap daripada diri kita harus menyangkal.
Kepada dosa, setiap daripada kita harus mematikan dosa.
Hanya orang2 yang adalah milik Kristus, maka di dalam hatinya ada Roh Kudus yang akan membawa dia menuju kepada pengalaman-pengalaman mematikan dosa.
Pembenaran didalam Kristus Yesus dan proses pengudusan akan selalu bersanding bersama-sama.
Jika proses pengudusan ini tidak ada, maka semua pengakuan kita ketika kita menangis, mengangkat tangan dan maju kedepan dalam sebuah kebaktian, itu menjadi suatu kepalsuan.